Minggu, 19 Desember 2010

UKURAN LAPANGAN BULU TANGKIS



UKURAN LAPANGAN  BULU TANGKIS
Pukul 15.30 WIB, Minggu 18 Desember 2010, handphone berdering, Asnawi Juned alias Asjun rupanya. Dia menanyakan ukuran Lapangan Bulu Tangkis. Tumben nanya ukuran lapangan bulu tangkis........ Rupanya dia mau membuat sarana olah raga tersebut di halaman samping cafe atau warung kopinya, walaupun sekarang lagi ngetrend orang bikin lapangan futsal  baik yang free maupun berbayar. Malah bung Asjun mau bikin dua lapangan sekaligus, biar ndak ngantri.
Di samping sebagai PNS, Bang Asjun juga seorang wirausahawan yang berhasil. Dari saya SMA sekitar tahun 80-an dulu, dia sudah berbisnis di berbagai bidang usaha, sebagai pedagang ikan, petani palawija, buka warung kedai “runcit”, hingga cafe, dicafenya dia dikenal jago bikin Mi Aceh. Usaha  cafenya sempat tutup ketika konflik Aceh semakin parah.
Sekarang dia sudah mulai merintis lagi usahanya itu. Dia sedang merestorasi cafenya yang berlokasi di Jl. Medan-B.Aceh-Gampong Jalan- Idi Rayeuk. Ide kreatif dan positif memang, patut diacungi jempol, mengapa.....?.  Intinya adalah, Aceh dikenal dengan Negeri Seribu Warung Kopi. Bahkan di Banda Aceh, Langsa, dan kota-kota lainnya di Aceh, bermunculan warkop yang tampil dengan suasana resto dan eksklusif. Malah ada yang kayak Starbuck atau Old Town White Coffee. Namun untuk warkop yang masih mengusung suasana tradisional alias warung kampung, aktivitas di warkop tersebut selain untuk ngopi , ya juga untuk main domino – yang di Aceh disebut main “batu”. Malah di satu warkop bisa 2-3 buah meja dominonya. Dengan modal secangkir kopi dan sebungkus rokok mereka main domino sampai lewat tengah malam yang membuat jengah pemilik warkop yang kecapean dan mau nutup warung untuk beristirahat.
Memang, positifnya main domino semalam suntuk juga ada, contohnya sebagai subtitusi dari kegiatan ronda malam, jadi kampung yang ada kebiasaan main domino sampai shubuh agak jarang didatangi maling. Namun negatifnya lebih banyak, kontra produktif karena besok pasti terlambat bangun dan tidak fit karena begadang semalam suntuk, mengganggu kesehatan, keluarga di rumah dibiarin semalaman. Dari segi agama juga disebut sebagai perbuatan lagha atau sia-sia, maka tidak salah kalau sebagian ulama mengharamkan, atau paling kurang makruh. Apalagi kalau mainnya di barengi dengan permainan uang seperti perjudian, pasti haram.
Barang kali, berangkat dari pemikiran tentang plus minusnya kebiasaan main domino di warkop, rekan Asjun mencoba mencari alternatif baru yang lebih konstruktif dan bermanfaat, pilihannya membangun lapangan bulu tangkis. Tujuannya mulia, di samping menggalakkan olah raga yang membuat orang sehat dan sportif, juga sebagai ajang silaturrahmi peminat bulu tangkis.
Krue Seumangat rakan... Kami mendukung sepenuhnya.
Oke Bung Asjun, ini yang anda minta:
Peralatan & Lapangan Bulu Tangkis


http://www.bulutangkis.com/images/dot10.gif
http://www.bulutangkis.com/images/dot.gif
Lapangan Lapangan bulutangkis dapat dibuat dengan mudah, di mana saja, sejauh tersedia ruangan seluas kira-kira 12 X 20 meter. Di tempat terbuka tentu saja diupayakan agar gangguan angin tidak terlalu besar, sedangkan bila di ruang tertutup, atap bangunannya sebisa mungkin di atas delapan meter agar shuttlecock yang tengah dimainkan tidak sampai terganggu.
Di Indonesia, di kampung-kampung lapangan bulutangkis banyak didirikan di atas tanah, semen cor, atau aspal. Namun, di gedung olahraga biasanya sudah berupa semen yang dilapisi vinyl atau kayu lantai. Di lapangan yang diakui secara internasional digunakan karpet yang terbuat dari karet keras, namun elastis.
Lapangan bulutangkis ber-ukuran 610 X 1340 cm untuk ganda dan 518 X 1188 cm untuk tunggal yang dibagi dalam bidang-bidang, masing masing dua sisi berlawaan. Ada garis tunggal, ada garis ganda, ada ruang yang memberi jarak antara pelaku dan penerima servis sepanjang 155 cm

Net
Di tengah-tengah lapangan ada net yang tingginya 155 cm. Net merupakan pembatas berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan yang diikatkan pada tiang. Tiang itu haruslah kukuh, sehingga net yang dibentangkan tidak akan turun bila ditarik kencang agar lurus. Tinggi net di tengah-tengah lapangan, haruslah 152 cm dari permukaan lapangan.
Shuttlecock
Shuttlecock yang di Indonesia lazim disebut kok, biasanya terbuat dari bulu angsa buatan abrik, umumnya sudah memiliki standar yang ditentukan IBF. Berat kok sekitar 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang dibungkus kulit berwarna putih berjumlah antara 14-16 buah, dan diikat dua tali agar tidak mudah lepas. Jenis inilah yang selalu dipakai untuk kejuaraan resmi. Di luar negeri banyak pula digunakan kok dari karet, baik untuk gabus maupun bulunya. Bentuk, ukuran, dan besarnya harus sama dengan kok yang terbuat dari bulu angsa, namun umumnya kok plastik hanya dipakai untuk latihan saja.
Kok yang bagus adalah kalau dipukul dengan raket dengan tangan di bawah pinggang meluncur dengan lurus, tanpa gerakan ke arah kiri atau kanan saat mengundara. Para pemain tingkat internasional sering mencoba kok dengan memukul ke ruang di balik netnya. Bila dipukul dengan tangan mengayun dari bawah, kok yang baik akan mencapai kira-kira di tempat yang sama dengan pelaku servis.
Raket
Raket pada masa lalu, sampai tahun 1970-an, masih dikenal raket yang baik gagang maupun kepala (daunnya) terbuat dari kayu, sekarang umumnya dibuat dari bahan grafit, meskipun masih ada yang dibuat dari bahan aluminium atau besi ringan. Bentuknya cuma beraneka macam, tetapi yang nge-trend sampai dengan tahun 2002 adalah yang umumnya dipakai pemain pelatnas. Semakin mahal harganya maka semakin enteng dan kuat raket itu.
Raket ini memiliki jaring yang dibuat dari senar (string), berupa tali plastik sintetis. Senar yang baik adalah senar yang bisa dipasang sekencangkencangnya tetapi tidak mudah putus, agar raket dapat memantulkan kok yang dipukul dengan kencang atau cepat. Raket ini biasanya dibungkus dalam tas raket yang dapat memuat sampai kirakira enam buah raket.
Sepatu dan Pakaian
Seperti atlet lain pada umumnya, setiap pemain bulutangkis memiliki perlengkapan utama dan tambahan ketika tampil di sebuah permainan atau pertandingan. Baju, celana, sepatu tergolong asesori utama, sedang ikat tangan, ikat kepala, pengaman lutut bisa disebut tambahan. Sepatu bulutangkis haruslah enteng, namun menggigit bila dipakai di lapangan agar pemain dapat bergerak, balk maju maupun mundur tanpa terpeleset. Karet sol yang menggigit dibutuhkan karena frekuensi gerakan maju dan mundur di bulutangkis berlangsung tinggi, dalam tempo cepat. Sepatu bulutangkis umumnya berwarna putih dengan garis-garis yang warnanya bervariasi.
Kaus kaki tidak wajib namun sebaiknya memiliki daya serap keringat yang tinggi dan agak tebal supaya empuk dan mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi kulit akibat pergesekan kulit dengan sepatu.
Celana pendek atau kaus bulutangkis sebenarnya bebas, tetapi di tingkat internasional banyak dipakai jenis kaus yang sejuk dan mampu menyerap keringat dengan cepat. Terkadang pemain menggunakan kaus tangan, pengikat kepala, atau penjaga lutut, balk untuk keperluan esensial maupun sekedar untuk menambah ramai penampilan.
Peraturan Pertandingan
Secara sederhana, permainan bulutangkis adalah upaya untuk memasukkan kok ke bidang permainan lawan, tanpa kok itu tidak bisa dikembalikan. Ada berbagai cara melakukannya, seperti memasukkan kok ke bidang yang tidak terjaga lawan, atau memasukkan kok dengan cepat, sehingga tidak sempat dikuasai atau dikejar lawan.
Sebelum pertandingan kedua pemain menjalani undian yang dilakukan wasit, biasanya dengan tos menggunakan mata uang logam. Pemenang boleh memilih lapangan dan melakukan servis pertama kali. Untuk ganda, setelah undian hanya satu orang yang melakukan servis dan begitu gaga! mendapat angka, maka servis pun berpindah ke lawan.
Angka diperoleh si pelaku servis, sehingga bila dia gagal, servis berpindah, tidak menggunakan rally point seperti di tenis meja atau bola voli. Bila kok tidak bisa dikembalikan lawan, dia akan mendapat angka.
Dalam melakukan servis, prinsip yang harus dipegang adalah kepala raket tidak boleh Iebih tinggi dari pinggang, kok dalam keadaan dipegang, dan kaki tidak bergerak mendahului gerakan memukul kok. Sedang penerima servis mengalami fault bila bergerak sebelum lawan melakukan servis.
Bola kok juga menjadi mati bila terpukul dua kali, gagal melewati net, mendarat di luar garis, raket melewati atas net atau menyentuh net, kaki melewati batas garis bidang.
Sumber: "PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS", Oleh: PB PBSI

Jumat, 17 Desember 2010

Gampong SerambI Indah

Sekitar pukul 3 petang Jumat 17 Desember 2010 di depan Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Langsa Komplek BTN Seuriget, Walikota Langsa Zulkifli Zainon meresmikan lahirnya sebuah desa baru di Kecamatan Langsa Barat. Desa tersebut diberi nama Gampong Serambi Indah. Cikal bakal dari Gampong Serambi Indah ini adalah Komplek Perumahan BTN Seuriget yang merupakan bagian dari 3 desa yaitu, SEuriget, Paya Bujok BeuRAMoe, dan BIrem Puntong, lahirlah gambong yang baru dengan nama SERAMBI INDAH.

Uniknya,  Komplek BTN Seuriget yang luasnya hanya sekitar 0,04  km2 merupakan bagian dari 3 buah desa, yaitu Gampong Seuriget, Gampong Paya Bujok Beuramoe, dan Gampong Birem Puntong. Wilayahnya kecil sekali, tapi potensinya lumayan bagus, Idul Adha yang lalu saja, dari komplek mungil ini disembelih 16 ekor sapi kurban yang dibagikan ke desa-desa sekitar.

Penduduknya mayoritas PNS yang mayoritas sudah pensiun dan sebagiannya masih aktif. Sarana pendidikannya juga memadai, dari TK sampai SD juga ada, 200 meter dari komplek ada MIN, MTsN, dan MAN. Politekkes Aceh dengan Prodi Akper dan Akbid juga ada di sini.

Sarana public area untuk sekedar berolah raga jogging dan juga play ground anak-anak dapat dimanfaatkan areal Islamic Centre. Mau belanja, ada warung grosir "ABUD" milih H.Arbi yang barangnya lengkap kayak Carefour (kali yeee..), mau kongkow yang eksklusif dan bergengsi ada Dapu Kupi dan Warkop Ulee Balang. Sarana ibadah juga ada, masjid yang ada di tengah-tengah komplek hidup 5 waktu shalat fardhu berjamaah, di samping ibadah Jumaatan. Transportasi juga lengkap, dari angkot sudaco yang masuk komplek hingga beca juga ada, malah beca ada "terminalnya" lagi.
Mau ke terminal bus "resmi" Simpang Lhee juga dekat, terminal bus  "liar" Simpang Commodore tak jauh. Pokoknya okeelah.....
Pokoknya lengkap daah.... Hebat deh loe.....

Masalahnya juga seabreg, mana beberapa blok jadi langganan banjir. Belum lagi jalan utamanya di depan kedai Pak Arbi seperti anak sungai ketika hujan turun, membuat kenderaan seperti berlayar di atas air, musim kemarau abuuuuuu selangit.......... 
Kasihan deh loe.......

Walaupun sudah disahkan sebagai sebuah gampong atau desa, konon katanya peta gampongnya belum ada, jadi batas-batasnya belum tau dimana. Namun idealnya sebuah gampong, tentunya tidak mungkin jika luasnya hanya 0,04 km^2, harus lebih luas tentunya. Untuk itu perlu dimasukkan seluruh wilayah eks Dusun Cut Mutia Gampong Seriget, Komplek Denno di Gampong Birem Puntong, dan juga hingga wilayah Islamic Centre Gampong PB.Beuramoe, serta beberapa rumah diluar komplek sebelah utara masjid hingga Jl.Prof.A.Majid Ibrahim.

Harapannya, ke depan Gampong Serambi Indah, benar-benar "indah", aman, bersih, nyaman dan jadi desa idaman yang membanggakan warganya, terpaut hati siapa yang mengunjunginya, semoga ya....Insya Allah.

SELAMAT HARI LAHIR atawa ULTAH ke "0"  buat GAMPONG SERAMBI INDAH.